Mazmur 27:14
27:14 Nantikanlah
TUHAN! Kuatkanlah
dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Mazmur 37:7-9
37:7 Berdiam
dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah
Dia
1 ; jangan marah
karena orang yang berhasil dalam hidupnya,
karena orang yang melakukan tipu daya.
37:8 Berhentilah marah
dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah,
itu hanya membawa kepada kejahatan.
37:9 Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan,
tetapi orang-orang yang menanti-nantikan
TUHAN akan mewarisi negeri.
Mazmur 62:1
Perasaan tenang dekat Allah
62:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud. (62-2) Hanya dekat
Allah saja aku tenang,
dari pada-Nyalah keselamatanku
2 .
Mazmur 62:5-6
62:5 (62-6) Hanya pada Allah saja
kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
62:6 (62-7) Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
Mazmur 130:5-7
130:5 Aku menanti-nantikan TUHAN,
jiwaku menanti-nanti,
dan aku mengharapkan firman-Nya.
130:6 Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal
mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
130:7 Berharaplah
kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia,
dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
1 Full Life: NANTIKANLAH DIA
Nas : Mazm 37:7
(versi Inggris NIV -- nantikan Dia dengan sabar). Mazmur ini
menunjukkan bagaimana seorang benar harus bereaksi manakala orang fasik
berhasil kendatipun cara hidupnya yang jahat dan dursila. Kita harus
bertekun di dalam iman sambil menantikan Allah melakukan keadilan dan
membenarkan kita (bd. ayat Mazm 37:1; 73:1-28; Ams 3:31; 23:17; 24:1;
Yer 12:1-17). Kesabaran ketika sedang mengalami kesulitan atau
penderitaan dimungkinkan oleh pertolongan Roh Kudus (Gal 5:22;
Rom 8:3-4; bd. Ef 4:1-2; Kol 1:11; 3:12), yang meyakinkan kita bahwa
tidak lama lagi, Allah akan memberi kita pahala dan menghukum orang fasik
(bd. Rom 8:28; Ibr 12:1-2,5-13).
2 Full Life: DARIPADA-NYALAH KESELAMATANKU.
Nas : Mazm 62:2
Mazmur ini mengungkapkan suatu kebenaran mendasar yang dengannya
setiap orang percaya harus hidup. Di tengah-tengah kesulitan, kesengsaraan
atau pertentangan dari musuh, kita harus berbalik kepada Allah sebagai
perlindungan dan pelepas yang tertinggi. Setiap orang percaya yang
mengandalkan Allah harus dapat mengatakan:
- 1) Saya tidak akan membiarkan kesukaran, krisis atau penderitaan
bagaimanapun menggoyahkan kepercayaan saya kepada Allah (ayat
Mazm 62:3,7). Bukan saja keselamatanku datang dari Dia (ayat
Mazm 62:2), tetapi Dia sendiri juga menjadi batu karang, keselamatan,
dan perlindunganku (ayat Mazm 62:7-8).
- 2) Pada masa kekhawatiran atau ancaman saya akan menyerahkan diri
kepada-Nya dan dengan doa yang sungguh-sungguh mencurahkan isi hatiku
kepada-Nya
(lihat cat. --> Fili 4:6).
[atau ref. Fili 4:6]
- 3) Saya akan menantikan Tuhan bertindak menolong saya, yakin bahwa Dia
akan menanggapi dalam kasih dan belas kasihan terhadap keadaanku (ayat
Mazm 62:12-13).